5 Peristiwa Luar Biasa yang Menyertai Kelahiran Nabi Muhammad SAW

5 Peristiwa Luar Biasa yang Menyertai Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ adalah peristiwa agung yang mengubah peta peradaban dunia. Sebagai manusia paling mulia, kelahiran Beliau disambut dengan berbagai peristiwa luar biasa (irhâshât) yang menjadi tanda akan datangnya seorang Nabi penutup. Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan bahwa meskipun Beliau adalah manusia, namun Beliau bukanlah manusia biasa. Sebagaimana diungkapkan dalam syair:

محمد بشر لا كالبشر # بل هو كالياقوت بين الحجر

Artinya :“Muhammad adalah manusia tapi tidak seperti manusia (pada umumnya), tapi beliau seperti batu (permata) Yaqut di antara batu-batu kerikil (biasa)”.

Berikut adalah lima peristiwa besar yang menyertai kelahiran Sang Rasul Agung:

1. Hancurnya Pasukan Gajah Abrahah

Nabi Muhammad SAW lahir pada Tahun Gajah.Dinamakan demikian karena pada tahun itu, Raja Abrahah dari Yaman—yang iri dengan kemasyhuran Ka’bah—menyerang Mekah dengan pasukan besar yang termasuk di dalamnya gajah-gajah perang. Tujuan mereka adalah menghancurkan Ka’bah. Namun, rencana ini digagalkan oleh Allah SWT dengan mengirimkan burung Ababil yang melempari mereka dengan batu dari neraka yang membinasakan. Peristiwa agung ini diabadikan dalam Al-Qur’an Surat Al-Fiil.

2. Ucapan Syukur dan Kalimat Tauhid Saat Lahir

Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nurudz Dzolam menjelaskan[1], Rasulullah SAW lahir dalam keadaan sudah berkhitan, bercelak, dan bersih. Yang lebih mengagumkan, saat baru keluar dari rahim ibunya, beliau langsung mengucapkan: “

الله أكبر كبيرا والحمد الله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا

Artinya : Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, dan Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. (Syekh Nawawi, Nurudz Dzolam, Cet. Jakarta : Darul Kutub Al Islamiyah. Hal. 48)

Selain itu, Ibunda Beliau, Sayyidah Aminah, juga tidak merasakan sakit atau keberatan sedikit pun selama mengandung Nabi Muhammad SAW.

3. Runtuhnya Istana Kisra dan Padamnya Api Majusi

Pada malam kelahiran Nabi, istana Kisra (penguasa Persia) yang megah mengalami goncangan hebat hingga menyebabkan empat belas balkonnya runtuh. Secara bersamaan, api abadi yang disembah oleh kaum Majusi—yang telah menyala selama seribu tahun—tiba-tiba padam. Peristiwa ini adalah isyarat nyata dari Allah SWT bahwa kebatilan (kerajaan Persia yang zalim dan penyembahan api) akan hancur dengan diutusnya Rasulullah ﷺ.

Kisah ini direkam oleh Imam al-Bushiri dalam kasidah Burdah-nya:

وبات إيوان كسرى وهو منصدع # كشمل أصحاب كسرى غير ملتئم

والنار خامدة الأنفاس من أسف # عليه والنهر ساهي العين العين من سدم

Artinya:

Saat menjelang malam tiba, istana Kisra (Persia) hancur terbelah. Sebagaimana sekumpulan sekumpulan orang-orang Kisra (Persia) terpecah belah.

Api sesembahan padam karena duka yang mencekam. Sungai Eufrat tak mengalir, muram karena susah yang amat dalam.

4. Tertutupnya Akses Jin dan Setan ke Langit

Sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, jin dan setan memiliki akses untuk naik ke langit dan mencuri berita-berita gaib untuk menipu manusia dan para peramal. Namun, sejak Beliau dilahirkan, pintu-pintu langit ditutup rapat bagi mereka dan dijadikan tempat yang dijaga ketat oleh para malaikat. Hal ini melindungi wahyu dan berita langit dari campur tangan setan.

5. Keberkahan yang Diraih Halimah As-Sa’diyah

Halimah adalah wanita dari suku Sa’diyah yang miskin dan sedang dilanda paceklik.Ia datang ke Mekah untuk mencari bayi yang dapat disusui demi mendapatkan upah. Saat itu, tidak ada yang mau menyusui bayi yatim dari keluarga sederhana, Muhammad. Halimah, yang hampir putus asa, akhirnya mengambilnya.

Sejak itulah, keberkahan demi keberkahan menghampiri keluarga Halimah. Kambing-kambingnya yang kurus kembali gemuk dan menghasilkan susu yang melimpah. Tanah yang tandus menjadi subur. ASI Halimah sendiri, yang sebelumnya sulit keluar, mengalir deras sehingga dapat mencukupi kebutuhan bayi Muhammad dan anak kandungnya. Semua ini adalah pertanda bahwa bayi yang disusuinya adalah calon Nabi yang membawa rahmat bagi semesta.

Kesimpulan

Kelima peristiwa luar biasa ini adalah bukti nyata akan kebenaran kenabian Muhammad ﷺ. Mukjizat-mukjizat ini bukan sekadar dongeng, tetapi merupakan tanda-tanda ilahi yang menunjukkan betapa agung dan istimewanya pribadi yang diutus untuk menyempurnakan akhlak dan membawa umat manusia dari kegelapan menuju cahaya. Semoga kita dapat mengambil hikmah dan semakin meningkatkan kecintaan kita kepada Rasulullah ﷺ.


[1] Nawawi, M. (2008). Nurudz Dzolam. Jakarta: Dar al Kutub Al Islamiyah.

Referensi

Nawawi, M. (2008). Nurudz Dzolam. Jakarta: Dar Al Kutub Al Islamiyah.

Al-Bushiri, I. Qoshidah Al-Burdah

Bagikan ke: